#toc { border: 0px solid #000000; background: #ffffff; padding:2px; width:495px; margin-top:10px;} .toc-header-col1, .toc-header-col2, .toc-header-col3 { background: #B5CBFA; color: #000000; padding-left: 5px; width:250px;} .toc-header-col2 { width:75px;} .toc-header-col3 { width:125px;} .toc-header-col1 a:link, .toc-header-col1 a:visited, .toc-header-col2 a:link, .toc-header-col2 a:visited, .toc-header-col3 a:link, .toc-header-col3 a:visited { font-size:100%; text-decoration:none;} .toc-header-col1 a:hover, .toc-header-col2 a:hover, .toc-header-col3 a:hover { font-size:100%; text-decoration:underline; color:#3D3F44;} .toc-entry-col1, .toc-entry-col2, .toc-entry-col3 { padding-left: 5px; font-size:100%; background:#f0f0f0;}

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Never ending Universe

Kamis, 05 Januari 2012

Keberadaan alien dan matematisnya (alien)

Kali ini kita akan membahas tentang keberadaan alien. Jujur saja jika saya(nurdin) di tanyai oleh siapapun tentang keberadaan alien atau mahluk hidup di luar bumi, saya akan menjawab “saya tidak percaya kalau alien itu tidak ada” dan saya yakin-yakinnya akan jawaban saya. Bayangkan di alam semesta ini terdapat banyak super cluster disetiap super cluster terdapat banyak cluster di setiap cluster terdapat milyaran galaksi di setiap galaksi terdapat sistem planet dan di setiap sistem planet yang banyak itu ada kemungkinan terbentuk kehidupan. Dari alasan di atas bagaimana mungkin di alam semesta yang sedemikian besar ini hanya di bumi tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan. Dalam tulisan saya kali ini kita akan menghitung kemungkinan adanya kehidupan dari milyaran milyaran milyaran milyaran bintang dan sistem planet di alam semesta ini tentunya dengan sistem matematis karena itu adalah gaya saya. Sekarang kita miulai dari persyaratan suatu planet memiliki kehidupan. Adanya kehidupan memerlukan persyaratan yang amat ketat. Kehidupan hanya terbentuk di suatu planet anggota sistem tata surya. Planet itu tidak boleh terlalu dekat dari bintang pusat, tapi tidak boleh terlalu jauh. Di tata surya kita kita tidak akan menjumpai kehidupan di venus atau merkurius tapi kehidupan juga tidak akan dijumpai di mars, Jupiter dan seterusnya karena temperature terlalu dingin. Di bumi pun, jika gravitasinya terlalu kecil kehidupan juga tidak akan muncul karena unsre-unsur berat yang sangat perlu untuk kehidupan seperti karbon, oksigen, atau nitrogen, dan lain-lain tidak akan terdapat di atmosfir bumi. Di lain pihak, dilihat dari sudut tata surya secara keseluruhan adanya kehidupan di bumi dimungkinkan karena keadaan matahari atau bintang pusat serta lingkungan tata surya itu terbentuk. Cerita tentang pembentukan dan evolusi tata surya (matahari beserta planet-planetnya) akan lain kalau 4,6 milyar tahun yang lalu awan gas pembentukan tata surya tidak mengandung gas sisa ledakan supernova yang mengandung unsur-unsur berat hasil reaksi termonuklir di pusat bintang yang menjadi supernova tersebut. Dengan kata lain, agar bias terbentuk lingkungan yang mengizinkan terjadinya kehidupan di sekeliling sebuah bintang. Bintang itu haruslah bintang generasi kedua atau lebih. Jika bintang itu merupakan bintang generasi pertama, unsur-unsur berat tidak akan muncul dan planet-planet seperti bumi tidak akan muncul pula. Meskipun sebuah bintang merupakan bintang generasi kedua, belum tentu juga di salah satu planet yang mengelilinginya terdapat planet yang memiliki sistem kehidupan. Contohnya, jika tipe bintang terlalu awal kerena evolusinya cepat sekali pada planet yang mengelilinginya tidak akan sempat berkembang kehidupan sebelum bintang itu padam. Hal ini dikarenakan evolusi pembentukan kehidupan memerlukan waktu yang sangat lama sekitar ratusan juta tahun, sedangkan pada bintang tipe awal (lebih awal dari kelas A) umur hidupnya hanya jutaan tahun saja. Sebaliknya, jika tipe bintang terlalu akhir (lebih lanjut dari kelas K), planet itu harus dekat sekali dengan bintang itu agar suhu yang mendukung adanya kehidupan bisa di pertahankan tapi adanya kehidupan masih tidak mungkin karena jika planet trerlalu dekat maka planet akan mengalami masa revolusi dan rotasi secara singkron sehingga planet memiliki dua sisi satu sisi siang terus menerus dan sisi lain malam terus menerus. Jadi terjadinya kehidupan hanya bisa terjadi di bintang-bintang dengan tipe F2 sampai K0. ini dikarenakan pada bintang dengan rentang tipe spektrum ini tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin dan rentang masa hidupnya cukup panjang sehingga kehidupan memiliki cukup kondisi untuk berkembang. Adanya unsur pembuat kehidupan atau yang memungkinkan kehidupan tidak perlu berasal dari bumi, karena di ruang antar bintang juga terdapat bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini terdapat di awan antar bintang yang merupakan cikal-bakal bintang. dari data-data tentang berapa banyak awan bintang yang mengandung molekul-molekul organic, serta memperhitungkan kemungkinan berapa banyak kehidupan yang memiliki kehidupan di planet-planetnya, kita bisa mencoba menghitung berapa banyak bintang yang memenuhi kriteria tersebut. Ada beberapa faktor dalam perhitungan besar kemungkinan adanya kehidupan yang berperadaban tinggi di galaksi kita. Antara lain 1. laju rata-rata pembentukan bintang dalam suatu galaksi, 2. fraksi bintang yang memiliki planet, 3. banyaknya planet yang bisa mendukung untuk satu bentuk kehidupan, 4. persentase planet yang memiliki kehidupan, 5. persentase planet dengan kehidupan peradaban tinggi di permukaannya, 6. jumlah bentuk-bentuk kehidupan yang ingin berkomunikasi dengan mahluk hidup lain di luar tata surya mereka, 7. umur rata-rata suatu peradaban. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas , jumlah kehidupan berperadaban tinggi yang memiliki kemungkinan untuk berkomunikasi dengan mahluk di luar tata suryanya dapat dituliskan dalam persamaan
Dengan N : jumlah kehidupan yang dapat berkomunikasi di dalam kehidupan kita R* : jumlah bintang yang terbentuk tiap tahun di galaksi kita fp : fraksi bintang yang memiliki tata planet fc : fraksi tata planet yang memiliki kondisi yang cocok untuk berkembangnya kehidupan fl : kemungkinan kehidupan pada suatu planet fi : kemungkinan berkembangnya suatu bentuk mahluk cerdas sebagai bentuk akhir perkembangannya. ft : fraksi adanya kebudayaan/peradaban tinggi serta teknologi yang diciptakan oleh mahluk cerdas pada sebuah planet L : umur/kala hidup rata-rata dalam suatu peradaban (dalam tahun) T : umur alam semesta Sekarang mari kita hitung jumlah kehidupan berperadaban tinggi yang memilik kemungkinan untuk berkomunikasi dengan mahluk di luar tata suryanya. Diduga fp cukup besar, dengan batas atas 0,5. hal ini dikarenakan setengah dari bintang yang ada di galaksi merupakan anggota dari suatu sistem bintang ganda dan diduga tidak membentuk sistem planet. Selanjutnya, di tata surya kita, bumi merupakan tempat yang cocok untuk berkembangnya kehidupan, dan fi dan fc masing-masing diasumsikan mendekati 0,1. seluruh alam semesta mengandung 10.000.000.000 galaksi dengan 10.000.000.000 bintang sehingga jumlah total tata surya yang diperkirakan ada mencapai jumlah 100.000.000.000.000.000.000 x R x fp x fc atau sebesar 10.000.000.000 buah planet di galaksi kita yang mampu memiliki suatu bentuk kehidupan. Tafsiran fl agak kurang baik, tetapi kita bisa ambil fl sebesar 0,01 sehingga dari semua planet di galaksi yang memungkinkan adanya kehidupan terdapat 100.000.000 planet berpenghuni mahluk hidup. Hal ini tidak berarti bahwa di setiap planet yang memiliki kehidupan pada tingkat akan menghasilkan peradaban tinggi. Misalkan dari seluruh planet yang telah memiliki kehidupan di permukaannya fraksi fi telah mengembangkan peradaban tinggi dan fraksi ft dari mereka telah mengembangkan suatu teknologi tinggi, maka fi x ft adalah sebesar 0,001. Dengan demikian, di seluruh galaksi terdapat 100.000 kehidupan berteknologi tinggi. Hasil diatas cukup besar, bahkan hasil diatas membuat kehidupan di luar bumi sangat sangat sangat mungkin sekali. Itulah yang membuat saya sangat yakin akan adanya kehidupan di luar bumi. Tapi jika ada orang yang bertanya “jika banyak sekali kehidupan di alam semesta ini, kenapa kita tidak pernah melihatnya atau mengapa mereka tidak melakukan komunikasi dengan kita?”, untuk menjawab pertanyaan tersebut sangatlah mudah. Kita tahu jarak antara bintang sangatlah jauh, saya(nurdin) sudah tiga tahun belajar serius tentang astronomi saat masih SMA dan dari ilmu yang saya dapatkan bintang-bintang tersebut berjarak puluhan tahun cahaya. Dan apakah anda tahu 1 tahun cahaya sama dengan jarak yang di tempuh cahaya dalam satu tahun, silahkan anda kalikan 300.000 x 60 x 60 x 24 x 365 kilometer, jauh sekali bukan. Jika kita gunakan pesawat olang-alik tercepat kita saat ini yang mencapai kecepatan 1000 km/jam untuk melakukan perjalanan kesana, umur kita tidak akan cukup untuk perjalanan itu belum lagi persediaan makanan bahan bakar dan lain-lain. Semua menjadi sangat mustahil. Kehidupan di luar bumi pun masih memiliki kesulitan untuk mencapai bumi bahkan untuk melakukan komunikasi dalam jarak sejauh itu juga akan sulit. Bahkan saya yakin jika mereka bisa mencapai bumi, mereka tidak akan menunjukkan diri mereka karena takut adanya kekerasan, peradaban tingkat tinggi cenderung memiliki ketakutan yang besar dan hal ini dikarenakan dalam peradaban tinggi kekerasan itu adalah suatu hal primitif dan selalu di hindari, seperti kata anak-anak yang pengecut “tawuran iku ndeso”. Lagi pula jika mereka memiliki jiwa penjajah saya ragu apakah mereka mampu membawa armada perang yang cukup dari planet mereka yang berjarak puluhan, ratusan, ribuan, atau bahkan puluhan ribu tahun cahaya dari bumi. Jadi kesimpulan dari tulisan saya ini adalah, kehidupan di luar bumi ini sangat mungkin ada dan diperkirakan banyak sekali kehidupan di alam semesta ini. Mungkin suatu saat nanti kita bisa bertemu dengan mereka setelah manusia bisa menemukan mesin semacam lubang multi dimensi penghubung ruang waktu atau bahasa sederhananya lubang cacing, warp installation, atau pintu doraemon.