A. Pengertian Bilangan Kuantum Marilah kita pelajari satu persatu pengertian bilangan-bilangan kuantum. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1. | Bilangan Kuantum Utama (n) Masih ingatkah Anda dengan jenis-jenis kulit atom berdasarkan konfigurasi elektron yang telah dibahas di kelas X (Modul Kim. X.03). Jenis-jenis kulit atom berdasarkan konfigurasi elektron tersebut adalah K, L, M dan N. Cobalah Anda perhatikan Tabel 1. Tabel 1. Hubungan jenis kulit dan nilai bilangan kuantum utama.
Tabel ini dapat dibuktikan bahwa untuk kulit K memiliki nilai bilangan kuantum utama (n) = 1, kulit L memiliki nilai bilangan kuantum utama (n) = 2 dan seterusnya. Semakin dekat letak kulit atom dengan inti maka nilai bilangan kuantum utama semakin kecil (mendekati 1). Sehingga bilangan kuantum utama dapat Anda gunakan untuk menentukan ukuran orbit (jari-jari) berdasarkan jarak orbit elektron dengan inti atom. Kegunaan lainnya, Anda dapat mengetahui besarnya energi potensial elektron. Semakin dekat jarak orbit dengan inti atom maka kekuatan ikatan elektron dengan inti atom semakin besar, sehingga energi potensial elektron tersebut semakin besar. Setelah Anda mempelajari uraian tadi, sudahkan anda memahami arti dan fungsi bilangan kuantum utama? Seandainya Anda paham, pelajari kembali penjelasan bilangan kuantum utama tersebut. Kalau sudah marilah kita lanjutkan ke jenis bilangan kuantum berikutnya. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. | Bilangan Kuantum Azimut (l) Bilangan kuantum azimut menyatakan sub kulit tempat elektron berada dan bentuk orbital, serta menentukan besarnya momentum sudut elektron terhadap inti. Banyaknya subkulit tempat elektron berada tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n). Nilai bilangan kuantum azimut dari 0 sampai dengan (n - 1). Bila n = 1, maka hanya ada satu subkulit yaitu l = 0. Sedangkan n = 2, maka ada dua subkulit yaitu l = 0 dan l = 1. Tabel 2. Hubungan bilangan kuantum utama dan azimut serta subkulit.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel adalah : Subkulit ditandai dengan huruf yang didasarkan pada garis-garis spektrum yang tampak pada spektroskopi secara berurutan, seperti tabel 3. Tabel 3. Tanda subkulit berdasarkan nilai bilangan kuantum azimut.
Janganlah Anda lupakan subkulit ini dengan bilangan kuantumnya! Masih ingatkah Anda bahwa setiap kulit terdiri dari beberapa subkulit. Hal ini memungkinkan untuk kulit yang berbeda akan memiliki jenis subkulit yang sama. Perhatikan contoh tabel 4! Tabel 4. Hubungan subkulit dan kulit dalam atom.
Kulit K dan L sama-sama memiliki subkulit s. Dari latihan yang telah Anda kerjakan, Anda dapat melihat bahwa jenis subkulit yang sama dapat dimiliki oleh jenis kulit yang berbeda. Untuk membedakan jenis subkulit dari suatu jenis kulit ditambahkan bilangan kuantum utama. Dengan demikian, tabel sebelumnya dapat dilengkapi menjadi tabel 5. Tabel 5. Hubungan subkulit sejenis dalam kulit yang berbeda pada atom.
Sebagaimana Anda telah pelajari teori atom modern, bahwa setiap subkulit dari orbital, maka satu orbital dinyatakan dalam satu buah kotak. Masing-masing orbital mempunyai bentuk yang khas. Bentuk orbital akan dipelajari setelah kita selesai mempelajari ke empat bilangan kuantum. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3. | Bilangan Kuantum Magnetik (m) Hubungan antara bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik dapat Anda perhatikan pada tabel 6. Tabel 6. Hubungan bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik.
Dapatkah anda memahami tabel 1.6 ? Jika bilangan kuantum azimut (l) = 0, maka atom tersebut memiliki orbital s dengan kotak sebanyak 1 dan bilangan kuantum magnetik 0. sedangkan bilangan kuantum azimut 1, akan memiliki orbital p dengan kotak yang saling menempel sebanyak 3 dan bilangan kuantum magnetik masing-masing kotak secara urut dari kiri ke kanan –1, 0 dan +1. Demikian masing-masing halnya untuk bilangan kuantum azimut selanjutnya. Sebelum kita menyelesaikan ke empat penjelasan bilangan kuantum yang Anda kerjakan soal berikut dalam buku latihan!
Penyelesaian :
Apakah jawaban Anda sudah sama dengan penyelesaian yang ada? Jika sudah Anda dapat lanjutkan ke bilangan kuantum ke empat. Tetapi jika belum, tidak perlu putus asa atau kecewa. Ulangi lagi mempelajari materi tersebut sampai Anda paham, karena kalau tidak paham maka Anda akan mengalami kesulitan memahami berikutnya. Bagi Anda yang sudah paham, mari kita lanjutkan! | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4. | Bilangan Kuantum Spin (s) Gambar 3 Uang logam yang sedang berputar: (a) ke kanan (b) ke kiri Setelah koin berdiri tegak, bengkokkan jari telunjuk Anda. Apa yang terjadi? Bagaimana seandainya ibu jari yang di bengkokkan? Begitulah elektron yang berotasi, bila searah jarum jam maka memiliki nilai s=+½ dan dalam orbital dituliskan dengan tanda panah ke atas. Sebaliknya untuk elektron yang berotasi berlawanan arah jarum jam maka memiliki nilai s = -½ dan dalam orbital dituliskan dengan tanda panah ke bawah. Dari uraian arah rotasi maka kiata dapat mengetahui bahwa dalam satu orbital atau kotak maksimum memiliki 2 elektron. Marilah kita gabungkan ke empat uraian tentang bilangan kuantum yang telah dipelajari. Perhatikanlah tabel 7. Tabel 7. Hubungan ke empat bilangan kuantum.
Apa yang dapat Anda simpulkan dari tabel 7 ? Bila kulit atom sama (bilangan kuantum utama sama), subkulit (bilangan kuantum azimut) dan orbital (bilangan kuantum magnetik) serta arah (bilangan kuantum spin) dapat berbeda. Contohnya kulit ke 2 dapat memiliki bilangan kuantum azimut 0 atau 1 dan bilangan kuantum magnetiknya bisa –1, 0 atau +1 sesuai dengan posisi dalam kotak serta memiliki bilangan kuantum spin yang dapat berbeda sesuai arah panahnya. Sudahkah Anda memahami keempat bilangan kuantum yang telah dipelajari? Ulangi sekali lagi, jika Anda belum paham. Tidak baik memaksakan diri untuk melanjutkan meteri berikutnya, Karen pemahaman materi bilangan kuantum ini akan digunakan atau diterapkan pada kegiatan belajar 3 dan 4 dalam modul ini. B. Bentuk dan Arah Orbital Gambar 4. Bentuk-bentuk orbital Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya bahwa arah orbital ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik. Orbital s yang berbentuk bola tidak menunjukan arah ruang tertentu karena kebolehjadian ditemukan elektron dengan bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari inti atom. Inti atom terdapat pada pusat bola. Perhatikanlah gambar arah ruang orbital s berikut ini ! Gambar 5. Bentuk orbital s Kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam orbital s terdapat pada daerah sekitar bola, yaitu untuk orbital : Gambar 6. Bentuk orbital s pada kulit yang berbeda Pernahkah Anda menemukan sesuatu yang mirip dengan gambaran kebolehjadian pada orbital s? Gambaran ini mirip dengan kue onde-onde. Kue ini berbentuk bola yang di dalamnya terdapat isi dengan bentuk bola pula. Dapatkah Anda gambarkan kue seperti ini? Bagaimana dengan subkulit p? Subkulit p terdiri dari tiga orbital p. Karena nilai bilangan kuantum magnetiknya ada tiga yaitu –1, 0, dan +1. Ketiga orbital ini mempunyai tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda. Jika digabungkan, ketiga orbital ini saling tegak lurus satu sama lain. Bila digambarkan pada sistem koordinat cartesius yang memiliki sumbu X, Y, dan Z maka orbital p yang terletak pada sumbu X disebut orbital PX, sedangkan yang terletak pada sumbu Y disebut orbital PY. Begitu pula halnya dengan orbital p yang terletak pada sumbu Z disebut orbital PZ. Baiklah, perhatikan gambar berikut ini! Gambar 7. Bentuk orbital – orbital PX, PY, PZ Sehingga gambaran orbital p dengan bilangan kuantum azimut l =1 dinyatakan dalam gambar berikut ini! Gambar 8. Bentuk orbital p Dapat Anda bayangkan gambar orbital p tersebut? Ambillah 3 buah balon. Kemudian pilin (putar) pada bagian tengah balon. Lakukan hal ini pada semua balon. Siapkan tali pengikat yang akan digunakan untuk menggabungkan ketiga balon. Balon pertama Anda letakkan tegak lurus (vertikal), sedangkan balon kedua Anda letakkan mendatar (horisontal), dan balon ketiga Anda letakkan diantara balon pertama dan balon kedua. Bagian balon yang dipilin harus berada di tengah-tengah ikatan dari ketiga balon yang diikat menjadi satu. Pastikan bahwa ketiga balon ini terikat dengan kuat. Tunjukan apa yang Anda buat ini pada guru bina. Sekarang, sudah dapatkah Anda bayangkan begitulah bentuk orbital p. Balon sebagai orbital (tempat kemungkinan ditemukannya elektron) sedangkan bagian balon yang dipilin merupakan inti atom. Subkulit d terdiri dari 5 orbital d karena nilai –2, -1, 0, +1, +2. Seperti halnya orbital p, orbital d juga memiliki tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda. Bila digambarkan pada sisitem koordinat cartesius maka ketiga orbital d menempati ruang antar sumbu pada koordinat cartesius tersebut. Masing-masing orbital dinyatakan sebagai dXY, dXZ dan dYZ, sedangkan dua orbital d lainnya terletak pada sumbu koordinat cartesius yang masing-masing orbital dinyatakan sebagai dX2-Y2 dan dZ2. Bentuk kelima orbital d dapat digambarkan sebagai berikut: Orbital dZ2 terletak pada sumbu Z Gambar 9. Bebagai bentuk orbital d Lebih rumitkah gambarnya? Mintalah bantuan guru bina untuk menjelaskan atau menunjukkan gambar tersebut Selamat, jika Anda membuat orbital f yang sangat rumit dan sukar. Anda sudah lelah? Beristirahatlah dahulu supaya Anda mudah memahami materi berikutnya! |
Rabu, 17 September 2008
BILANGAN KUANTUM DAN ORBITAL EKTRON
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar