Sudah siapkah Anda memulai Kegiatan Belajar 2.
Kegiatan Belajar 2 ini, akan mempelajari percobaan atau eksperimen untuk menentukan partikel dasar penyusun atom dan jumlah masing-masing partikel dasar dalam setiap atom serta isotop, isobar dan isoton suatu unsur.
Marilah kita bahas satu persatu.
A. | Partikel Dasar Penyusun Atom |
| Perkembangan model yang didasari oleh hasil eksperimen menghasilkan data partikel dasar penyusun atom, seperti Tabel 1 : Nama Partikel | Lambang | Penemu (Tahun) | Muatan | Massa | Absolut (C=Coulomb) | Relatif | kg | sma | Proton | P | Eugene Goldstein (1886) | | +1 | | 1,0073 | Elektron | e | JJ. Thomson (1897) | | -1 | | | Neutron | n | James Chadwick (1932) | 0 | 0 | | 10087 | Tabel 1. Partikel Dasar Penyusunan Atom
2. | Proton | | Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur. Begitu pula kenyataan bahwa atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai, jika hanya ada elektron saja dalam atom? Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik. | | Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif | | Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
3. | Inti atom | | Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alpha yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat Radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut : | | Percobaan Rutherford, hamburan sinar alpha oleh lempeng emas | | Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. Untuk mengimbanginya sehinga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat dipredisi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. | Neutron | | Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan |
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar